Membentuk karakter anak lewat dongeng

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Dulu ibu pas SD dan SMP selalu rangking satu di sekolah. Ayah juga lumayan masuk rangking 10besar di kelasnya.

Tapi setelah kerja dan berumah tangga, pelajaran yang didapat ketika SD SMP gak terlalu dipakai, terutama bab hafalan UUD, menteri kabinet, dll.

Seperti ada celah yang tidak tersambung antara yang dipelajari di sekolah dengan kenyataan setelah sekolah dan kuliah.

Kami kesulitan mengaplikasikan ilmu yang didapat ketika belajar. Seolah selesai kuliah, belom jadi tenaga kerja siapa pakai ataupun misal menikah dan berumah tangga.

Yang ibu sesali karena mengejar akademik semata, banyak ikut les pelajaran, dirumah jadi gak terlalu belajar bagaimana mengelola rumah dengan baik, menyapu, mencuci, menata dll...

Sama mbah Ti, ibu juga tidak disuruh membantu pekerjaan rumah karena memang sudah ada pembantu yang mengerjakan semuanya.

Hanya untungnya ibu suka melihat dan membantu mbah buyut masak. Mbah buyut tinggal bersama kami sejak ibu kecil dan ibu tidurnya sama mbah buyut.

Dari melihat mbah buyut masak dan masakannya sangat enak menurut ibu, akhirnya sekarang ibu jadi suka dengan aktifitas di dapur. Semoga Allah melapangkan kubur mbah Ti dan mbah Buyut.

Oleh karena itu, sekarang mbak sasha ibu minta bantuin pekerjaan rumah yang mudah dan dasar. Walaupun mbak sasha anak tunggal dan ada pembantu yang bantuin tapi mbak sasha tetap mengerjakan tugasnya mencuci piring setelah makan, merapikan rak bukunya sendiri, sesekali bantu ibu di dapur, mencuci kaos kaki sendiri, sesekali menyapu.

Agar kelak ketika mbak sasha dewasa, mengerti dan memahami tugas dasarnya mengelola rumah dan keluarga. Tidak merasa tertekan dengan tugas dasarnya itu. Tetap bisa enjoy dan bahagia. Intinya semua untuk kebaikan mbak sasha sendiri nanti. Ya anakku... Karena ibu sayang kamu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua anak adalah Bintang

Fampro: Sasha Menaklukkan si Rubik

Fampro: Menjaga Ginjal Ibu